Kisah Pendiri Brimob yang Akhirnya jadi Pahlawan Nasional
jpnn.com - RUBYANTI Jasin (70) tersenyum bahagia usai mewakili menerima gelar pahlawan dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11) lalu. Bagaimana tidak bahagia, akhirnya ayahnya, Komisaris Jenderal (purn) Moehammad Jasin mendapat gelar sebagai pahlawan nasional dari pemerintah.
Natalia Fatimah Laurens, Jawa Pos National Network
Jasin, pria kelahiran Baubau, Buton, Sulawesi Tenggara itu adalah pendiri jajaran Brigade Mobil (Brimob) di Polri. Sudah sejak lama keluarga memperjuangkan nama Jasin agar mendapatkan gelar itu.
“Kami senang sekali bisa mendapat gelar pahlawan itu untuk bapak. Kami sudah lama memperjuangkannya agar bapak dapat gelar itu,” ujar perempuan keturunan Belanda tersebut dengan mata berkaca-kaca.
Komjen (Purnawirawan) Dr H. Moehammad Jasin (Jawa Timur). Foto: repro/Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com
Putri pertama Jasin itu mengatakan, sebelum menjadi polisi, ayahnya mengikuti pendidikan umum di Volkschool di Baubau, Hollands Inlandsche School (HIS) dan Schakel School di Makassar. Terakhir ia menempuh pendidikan di Meer Utgerbreid Lager Onderwijs (MULO). Jasin lalu menempuh sekolah polisi di Sukabumi, Jawa Barat.
Saat bertugas di Surabaya, Jasin kemudian mendidik calon anggota Tokubetsu Keisatsu (polisi istimewa) yang kemudian diproklamirkan menjadi polisi Indonesia. Itu adalah cikal bakal kepolisian hingga saat ini.