Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Pendiri Brimob yang Akhirnya jadi Pahlawan Nasional

Selasa, 10 November 2015 – 10:13 WIB
Kisah Pendiri Brimob yang Akhirnya jadi Pahlawan Nasional - JPNN.COM
Putri pertama Moehammad Jasin, Rubyanti Jasin. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

Polisi Indonesia itu dibentuk pada 21 Agustus 1945. Sejak itu, Jasin terlibat bersama pasukannya untuk mengikuti sejumlah pertempuran melawan penjajah di wilayah Jawa Timur. Meski asal Sulawesi, Jasin sudah begitu dekat Jawa Timur tempatnya bertarung mempertahankan NKRI.

Nama Jasin, kata Rubyanti, juga tidak bisa lepas dari pembentukan Mobiele Brigade (Mobbrig) atau yang dikenal dengan satuan Brimob saat ini. Pasukan itu dibentuk pada November 1946. 

Sejak pasukan ini dibentuk, Jasin terpilih sebagai Komandan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa Timur. Salah satu cerita yang dikenang Rubyanti adalah pada September 1948, ayahnya memimpin empat kompi Mobrig untuk bersama TNI menumpas pemberontakan PKI di Madiun. 

Namanya sering pergi untuk berperang tentu saja sang ayah jarang ada di rumah. Namun, Rubyanti mengatakan, keluarga tidak pernah mempermasalahkan itu. Keluarga justru sangat bangga karena kegigihan Jasin membela negara. Meski istrinya keturunan Belanda, Jasin toh tetap berjuang melawan penjajah.

Sudah banyak gerakan perjuangan yang diikuti Jasin. Dalam perjuangannya itu, Jasin juga sempat diasingkan ke Jerman. Ini karena ia menentang pengangkatan Sukarno Joyonegoro sebagai Panglima angkatan kepolisian. Alasannya, Sukarno disenangi PKI.

Karena itu ia juga menolak diangkat menjadi wakil panglima kepolisian. Sebagai anak pertama dalam keluarga, Rubyanti tentu paling dekat dengan ayahnya. Masih terekam jelas di ingatannya, Jasin yang mengingatkan anak-anaknya untuk mencintai Indonesia dengan sepenuh hati.

Rubyanti menuturkan, ayahnya adalah seorang polisi yang jujur. Sang ayah pun berpesan agar keluarga juga terus meneruskan perjuangan mengisi kemerdekaan dengan baik.

“Ayah saya orang lurus dan jujur. Sangat, sangat lurus. Beliau pesan, kita ini bangsa yang besar, tidak boleh lupa pada perjuangan yang lalu semoga bangsa yang sekarang itu sama, berjuang dengan cara lain,” tuturnya.

RUBYANTI Jasin (70) tersenyum bahagia usai mewakili menerima gelar pahlawan dari Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11) lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News