Kisah Perjalanan Bisnis Monomolly, Berawal Modal Rp 2 Juta hingga Go Global
Sejak awal, perempuan kelahiran Jakarta ini bercita-cita memiliki brand sendiri untuk memajukan brand lokal fesyen wanita.
Pada pertengahan 2020, Monomolly mengembangkan sayap bisnis. Dari awalnya hanya memproduksi satu ukuran, saat ini sudah memproduksi empat ukuran.
Lewat Monomolly, Monica mengaku memiliki misi untuk menghadirkan pilihan pakaian perempuan yang inklusif bagi semua ukuran tubuh perempuan.
“Aku denger keluhan dari beberapa followers. Banyak yang minta keluarin big size karena mereka suka model Monomolly tetapi gak ada ukuranya. Ya sudah, aku sekalian coba produksi yang bisa sampai 100 klogram, ” paparnya.
Monica mengaku, salah satu kunci dalam kesuksesan bisnisnya adalah keberanian dan spontanitas. Dia cenderung berani mengeksekusi ide yang muncul begitu saja pada suatu waktu dan ternyata membuahkan hasil.
Dia mengatakan salah satu kesuksesan penjualan salah satu produk Monomolly terjadi pada 2020 lalu. Produk itu bahkan bisa terjual sampai ribuan potong hanya dalam hitungan detik di salah satu marketplace.
Monica mengaku membuat model baju ini setelah menonton salah satu drama Korea.
Monica langsung terinspirasi membuat setelan blazer yang dikenakan salah satu peran dalam drama tersebut. Sepekan kemudian hampir bersamaan dengan penayangan episode terbaru, produk blazer keluaran Monomolly pun diluncurkan.
"Notifikasi penjualan di appsnya luar biasa. Dapet banget hype-nya, sampai pas dramanya selesai itu kita udah jual belasan ribu pieces," terang Monica. (mcr10/jpnn)