Kisah Perjuangan Manggala Agni 3 : Kumandangkan Adzan Saat Dikepung Api
Hasil dari patroli jalan kaki, Fauzi dan rekan-rekannya menemukan titik asap. Terlihat asap mengepul dari dalam tanah. Dengan cara manual, mereka menggali tanah dan membalikkan tanah bagian bawah ke atas.
''Ini cara kita mematikan api di lahan gambut yang bercampur tanah. Karena yang dimakan (api) bukan di atas, tapi makan dalam,'' kata Fauzi.
Setelah menggunakan cara manual dengan tangan, rekan Fauzi lantas mengambil pelepah kelapa, dan membasahinya dengan air kanal.
Lantas pelepah itu diletakkan di atas tanah yang berasap. Mereka kemudian menandai lokasi tersebut dengan kayu.
''Titik asap begini adalah bom waktu bagi kami, karena berpotensi menjadi titik api. Karenanya besok pagi-pagi perlu dilakukan pemadaman di sini. Karena jika tidak ditangani, api akan terus membakar di bawah gambut,'' kata Fauzi.
Hari berganti. Pagi sudah tiba. Menjelang pukul 01.00 WIB, tim patroli baru kembali tiba di barak. Beberapa anggota Manggala Agni ada yang sudah terlelap tidur, dan ada yang berjaga-jaga.
Bagi mereka segala sesuatu yang bisa memunculkan titik api harus diwaspadai selama 24 jam tanpa henti.*(BERSAMBUNG)*