Kisah Pilot-Pilot yang Sukses Lakukan Pendaratan Darurat (1)
Simulasi Penyelamatannya Jadi Referensi DuniaJumat, 07 Agustus 2009 – 07:15 WIB
Pesawat dengan nomor penerbangan JT 972 itu berangkat dari Medan pukul 16.30 WIB. Mestinya pesawat tersebut mendarat pukul 17.50. Namun, ban depan pesawat tidak mau keluar. Anwar langsung melakukan komunikasi intensif dengan ATC (air traffic controller) Bandara Hang Nadim.
Seluruh petugas di bandara pun segera menggelar persiapan penyelamatan. "Saya berani mendarat karena yakin di bawah sudah siap dengan upaya penyelamatan," tegas Anwar.Untuk menghindari kebakaran, pesawat berputar delapan kali untuk menghabiskan bahan bakar. Tepat pukul 18.30 Kapten Anwar mendaratkan pesawat tanpa roda depan. Lima menit menjelang turun, Anwar konsentrasi pada pesawat, sedangkan ATC konsentrasi pada tindakan penyelamatan. "Saya mendaratkan pesawat diiringi doa sebisanya," katanya.
Ketika roda belakang menyentuh landasan, Anwar berusaha sekuat tenaga agar hidung pesawat tetap terangkat hingga kecepatan berkurang. Dia memperkirakan, pada kecepatan 60-70 knot, hidung pesawat akan turun dengan sendirinya karena gravitasi. "Jadi, hidung pesawat tidak perlu saya turunkan karena justru akan fatal," jelasnya.