Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Pusparini Si Tukang Sapu Kaya Hati

Rabu, 02 Desember 2020 – 11:30 WIB
Kisah Pusparini Si Tukang Sapu Kaya Hati - JPNN.COM
Pusparini (kanan), warga Karang Anyar Kelurahan Pagesangan Timur menunjukkan surat pernyataan graduasi dari penerima program PKH pekan lalu. Foto: TONI/LOMBOK POST

Karena jika dihitung secara matematis, menurutnya tidak pernah ada orang yang merasa puas dengan apa yang didapatkan.

Pasti ada saja kekurangan. Terlebih, selain untuk kebutuhan makan dan kebutuhan hidup sehari-hari, ia harus membiayai dua anaknya yang duduk di bangku SMP dan SD.

Meski ia dan suaminya mendapatkan penghasilan bulanan, tetapi itu tidak seberapa jika dibandingkan pengeluaran mereka.

Dia bertekad ingin naik kelas. Mungkin tidak secara ekonomi, tetapi secara mental.

Pusparini merasa sudah saatnya ia berjuang keluar dari garis kemiskinan yang hanya mengharapkan bantuan.

Ia tak mau terus-terusan mendoakan dirinya sebagai keluarga yang kurang mampu.

“Jujur, sebenarnya saya senang sekali dibantu. Kadang mikir juga, sayang kalau keluar dari program ini. Cuma kalau tetap bertahan sebagai penerima PKH, berarti kita bilang diri kita enggak mampu. Ini kan mendoakan diri sendiri,” ucapnya.

Pusparini tak berharap jadi orang kaya. “Yang penting berkecukupan,” sambungnya.

Si Tukang sapu kaya hati itu punya suami tukang sapu, mertuanya juga tukang sapu. Apa kisahnya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close