Kisah Sedih Balita dari Kalbar di RSCM
Sempat Andalkan Bantuan Tetangga untuk Biaya BerobatRabu, 24 Februari 2010 – 21:27 WIB
"Saya hanya buruh tani, uang sekali pelaseran bukanlah uang sedikit. Apalagi widya sendiri sudah tidak lagi mempunyai bapak," jelas ibu berumur 35 tahun itu.
Wydia, lanjutnya, dulunya kerap menangis lantaran merasa perih matanya akibat benjolan yang kian membesar. Ketika lahir, sebenarnya kondisi Widya normal-normal saja. Namun beranjak menginjak usia lima bulan, muncul benjolan kecil di mata balita kelahiran 5 Juni 2008 itu.
"Kini Widya mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta, setiap harinya mesti diperban rutin tiga kali sehari. Tiap perban matanya diperbaharui, tangis Wydia seakan mengungkapkan rasa sakit yang luar biasa," rintihnya.