Kisah Spiritual: Berguru Kepada Pak Mat
Rektor Universitas Widyagama Prof Dr Iwan Nugroho”Yang ini rangka besinya sangat kuat. Zaman sekarang tidak ada lagi besi seperti ini”, katanya.
Selesai berbincang, ia selalu berkata untuk minta maaf. Penulis juga sering bertemu dengan Pak Mat saat salat di masjid atau musala kampus.
Untuk beribadah, tampilan beliau rapi, sudah berganti baju dari pakaian kerja.
Kata bagian rumah tangga kampus, Pak Mat orangnya tekun dan pekerjaannya sangat baik. Pak Mat bekerja mandiri, serta bertanggung jawab. Ia tetap bekerja dengan rajin menyelesaikan tugasnya tanpa terpengaruh orang lain.
Penulis tidak pernah melihat Pak Mat menggunakan waktunya sia-sia, misal dengan mengobrol tanpa arah.
Semakin banyak jumlah orang seperti Pak Mat ini membuat budaya organisasi semakin tumbuh dan membawa kemajuan. Tercipta suatu lingkungan pembelajaran. Kita bisa belajar dan menemukan nilai-nilai positif dari hidupnya.
Pertama, menguasai ilmu dan keterampilan. Pak Mat mengajarkan saya harus belajar dan menambah ilmu. Saya teringat nasihat dosen pembimbing saat studi doktor.
Bunyi nasihatnya, ”Seorang doktor tidak akan bising di tengah keramaian dan tidak akan kesepian di tengah kesunyian,”. Nasihat itu memiliki makna sangat dalam.