Kisah Suami yang Digugat Cerai Guru Cantik Karena...
jpnn.com - NASIB guru benar-benar terbantu dengan adanya tunjangan sertifikasi. Betapa tidak, angkanya bisa dua kali lipat gaji yang biasa diterimanya setiap bulan. Saking makmurnya, guru SD di kawasan Perak, Surabaya ini sebut saja Sephia (bukan nama sebenarnya), 41, merasa sudah bisa mandiri. Dia pun merasa tak lagi membutuhkan materi dari suaminya, Donjuan (juga nama samaran), 46 dan menggugatnya cerai.
Lewat program sertifikasi, para guru Indonesia memang menjadi lebih sejahtera. Setelah sertifikasi, sekarang pendapatan Sephia bisa mencapai Rp 4 juta hingga Rp 6 juta. Karena itu, apalah arti jatah bulanan Rp 1,2 juta yang didapat dari sang suami, Donjuan.
”Sudah ngasih uang sedikit, pemalas lagi," ujar Sephia dengan ketus di sela-sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Surabaya seperti dilansir Radar Surabaya (JPNN Group).
Donjuan memang hanya seorang satpam di salah satu bank ternama. Jadi, jangan pernah berharap bila gajinya besar. Dulu, sebelum ada guru honorer yang diangkat jadi K2, gaji Sephia tak ada apa-apanya dengan gaji Donjuan.
Sebab, dia memang hanya lulusan PGSD (pendidikan guru sekolah dasar) dengan jenjang diploma dua (D2). Sebulan gajinya cuma Rp 700 ribu. Uang itu tentu habis untuk biaya transportasi.
Waktu itu, gaji Donjuan sudah Rp 2 juta. Sebesar Rp 1,2 juta diberikan kepada Sephia untuk kebutuhan rumah tangganya. Selebihnya dipegang Donjuang untuk sejumlah keperluan.
Sebenarnya, gaji Donjuan tidak kecil-kecil amat. Meski hanya lulusan SMA, Donjuan kadang diberi tunjangan lebih oleh kepala bank tempatnya bekerja. Pertimbangannya, Donjuan sudah bekerja bertahun tahun. Kadang tunjangan itu mencapai Rp 6 juta hingga Rp 8 juta.
Persoalannya, yang namanya tunjangan tidak keluar bulanan. Sewaktu-waktu. Itu pun ketika hati bosnya sedang bolong alias baik. Kadang hanya dua tahun sekali. Awal mula gugatan tersebut muncul sebenarnya tidak hanya disebabkan gaji sang suami yang terbilang jauh di bawahnya.