Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Unik Petani tak Hafal Pancasila di Depan Jokowi

Kamis, 09 November 2017 – 22:34 WIB
Kisah Unik Petani tak Hafal Pancasila di Depan Jokowi - JPNN.COM
Kisah Unik Petani tak Hafal Pancasila di Depan Jokowi. Tampak Basuki bersama dengan Presiden Joko Widodo. Foto for JPNN.com

Presiden Jokowi lalu menuntun Basuki menghafal Pancasila. Ia pun mendapat sepeda. Yang menjadi catatan Chalid dari kejadian tersebut, dua kali kata keadilan disebutkan Presiden Jokowi, dan diikuti oleh Basuki, serta disimak oleh ribuan petani yang hadir. Termasuk jajaran Menteri kabinet dan pejabat daerah. Kata keadilan berada di sila kedua dan sila kelima.

''Petani Jawa adalah potret paripurna dari ketidakadilan agraria yang tengah dikoreksi Jokowi,'' kata Chalid.

Chalid melanjutkan, boleh jadi Basuki tak hapal PANCASILA, bukan karena grogi berdiri dekat Presiden. Melainkan kata keadilan itu mungkin memang sangat jauh dari realitas hidup jutaan petani.

''Barulah di era pemerintahan kali ini, mereka mulai merasakan keadilan itu melalui program Perhutanan Sosial dan reforma agraria,'' ungkap Chalid.

Selama ini kata Chalid, potret ketidakadilan selalu dialami petani.

Mereka harus membayar dibawah tangan agar bisa garap lahan Perhutani. Bahkan ada petani yang tempat tinggalnya diaku oleh Perhutani sebagai kawasannya. Padahal telah beberapa generasi tinggal di wilayah itu. Melalui kebijakan reforma agraria dan perhutanan sosial, kini mimpi buruk bagi jutaan petani Indonesia itu mulai terhapus.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di era Menteri Siti Nurbaya, terus menggesa program Perhutanan Sosial. Tidak hanya dengan membagikan surat izin pemanfaatan hutan sosial untuk pemerataan ekonomi dan kelestarian hutan, melalui program ini petani juga mendapat kepastian hukum untuk mengelola lahan selama 35 tahun, dukungan pendanaan dan pemasaran.

Ada 12,7 juta hektar hutan dialokasikan untuk masyarakat dalam bentuk acces reform. Ditambah 9 juta hektar tanah, termasuk 20 persen dari kawasan hutan yang telah lepasan untuk swasta, nantinya akan menjadi objek reforma agraria dalam bentuk asset reform.

Ada satu kisah unik yang lucu nan menarik namun sarat makna yang masih diingat oleh Ketua Institut Hijau Indonesia, Chalid Muhammad.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close