Kisah Warga Pedalaman Australia yang Jatuh Cinta Pada Islam
Abbey Hodson
Abbey Hodson masuk Islam empat tahun lalu setelah melakukan pencarian makna hidup dan jatidirinya.
"Saya sebelumnya termasuk yang tidak suka dengan agama dan setiap ketemu orang Islam selalu ada resistensi dalam diri saya, misalnya jangan bicara konsep setan dan malaikat dengan saya atau konsep lainya yang membuat saya tidak nyaman," tuturnya.
"Saya merenung dan berpikir, saya tidak akan pernah bisa menjalin hubungan dengan orang lain jika saya tidak mau membuka diri dan menantang diri sendiri. Ini proses yang panjang dan lamban," kata Abbey.
"Mungkin saya mencari makna hidup saya sendiri dan sampai saat itu saya belum menemukannya," ujarnya. "Saya menemukan Islam menjawab banyak pertanyaan saya dan memberi tuntunan mengenai kehidupan sehari-hari."
Abbey mengaku terkadang merasakan tatapan orang lain yang mungkin merasa aneh melihat Abbey, seorang Anglo-Saxon tapi muslimah.
"Umumnya orang mendekati saya untuk bertanya lebih jauh, dan hal ini saya suka. Kalau ada yang tatapannya jelek, saya hanya menduga bahwa karena saya orang kulit putih. Orang punya pikiran sendiri tapi kita tahu kalau tidak ada dialog," kata Abbey.
Sebelumnya Abbey mengaku selalu khawatir kalau ingin ketemu dengan Muslim dari Timur Tengah.