Kisruh Bandara Juanda, Angkasa Pura I dan TNI AL Berdamai
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah akhirnya turun tangan dalam menyelesaikan masalah pengelolaan Bandara Juanda Surabaya yang melibatkan Angkasa Pura I dan TNI AL. Sejak pekan lalu, TNI AL memblokir akses kargo antara Terminal I dan Termina II Bandara Juanda. Tentara matra laut itu beralasan menutup akses itu karena merupakan pemilik sah wilayah tersebut.
Menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan penyelesaian itu terjadi setelah mempertemukan kedua belah pihak dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta, Rabu (25/3). Wapres meminta dua pihak mengingat kembali perjanjian kerjasama yang pernah disepakati.
"Tadi ada kesepakatan untuk teruskan kerjasama antara TNI AL dan AP I. Terutama masalah pengembangan, peningkatan pelayanan di Bandara Surabaya," ujar Jonan dalam jumpa pers usai rapat bersama Wapres Jusuf Kalla.
Jonan enggan merinci isi perjanjian kerjasama yang terjalin antardua pihak tersebut.
Sementara itu, Dirut AP I Tommy Soetomo mengapresiasi kesepakatan pihaknya dengan TNI AL dalam rapat dengan Wapres. Menurutnya masalah itu terjadi karena perbedaan pendapat semata.
"Kami punya perjanjian dengan TNI AL. Para pihak berjanji untuk segera menyelesaikan kewajiban masing-masing. Terpenting kepentingan umum harus bisa terbuka tidak terganggu oleh hal-hal seperti itu," tutur Tommy.
Di tempat yang sama, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengungkapkan pemblokiran terjadi karena selama ini, AP I tidak pernah mengajukan izin penggunaan lahan terminal bandara tersebut. Sehingga dengan pertemuan tersebut kewajiban AP I diingatkan kembali.
"Dulu juga tidak pernah izin ke saya. Makanya ini bersama diselesaikan," kata Ade. (flo/jpnn)