Kisruh Brimob Terjadi Saat Kapolri Dipuji di Jordania
Sementara polisi belum berhasil memutus komunikasi para tahanan teroris dengan jaringan mereka di luar. "Sangat disayangkan kenapa para tahanan teroris itu bisa memiliki handphone selama di tahanan," ujarnya.
IPW khawatir dengan kondisi, jika kepolisian bertindak gegabah para tahanan teroris Mako Brimob tersebut akan kembali menghabisi polisi yang menjadi sandera dan kemudian melakukan serangan bunuh diri.
Sebab itu IPW berharap kepolisian bisa bertindak profesional agar anggotanya tidak kembali menjadi korban keberutalan teroris.
Jika polisi kembali tewas dalam peristiwa kekacauan di Rutan Brimob, para teroris merasa akan mendapat kemenangan besar.
"Inilah yang harus dicegah kepolisian," tegasnya.
Ditambah lagi, kata dia, peristiwa di Mako Brimob ini terjadi saat Kapolri Jenderal Tito Karnavian dipuji di Jordania karena keberhasilan pemberantasan terorisme.
"Sangat ironis tentunya, di saat Kapolri (Jenderal Tito Karnavian) sedang berada di Jordania membuka pameran dan bicara tentang keberhasilan Indonesia tentang memberantas terorisme, justru Rutan Brimob tempat teroris ditahan dikacaukan dan para teroris berhasil membunuh lima polisi," pungkas Neta. (boy/jpnn)