Kitab Suci dalam Seremoni Kenegaraan AS: dari Bibel Hingga Bhagawadgita
Obama saat mengucap sumpah jabatan Presiden AS pada 20 Januari 2009 menggunakan Bibel yang dipakai dalam inaugurasi Abraham Lincoln (1861). Namun saat mengucap sumpah jabatan periode jabatan kedua pada 2013, Presiden ke-44 AS itu menggunakan Bibel yang dipakai Lincoln, dan satunya lagi Injil milik Martin Luther King Jr.
Selanjutnya, Trump saat mengucap sumpah jabatan Presiden AS pada 2017 juga menggunakan Bibel yang dipakai Lincoln. Namun, Trump juga melengkapinya dengan Bibel pribadi pemberian ibunya.
Walakin, Bibel bukanlah satu-satunya Alkitab dalam seremoni kenegaraan di AS. Alquran, Tanakh dan Bhagawadgita pun pernah dipakai dalam pelantikan senator ataupun anggota DPR.
Pada 2007, Keith Ellison sebagai anggota Kongres dari Minnesota menggunakan Alquran untuk pelantikannya. Politikus Partai Demokrat itu merupakan muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS.
Ellison saat mengucap sumpah jabatan menggunakan Alquran milik Thomas Jefferson, salah satu dari bapak pendiri atau founding fathers AS. Jefferson yang juga Presiden Ketiga AS mendalami Alquran dalam rangka mempelajari pengaruh kitab suci umat Islam itu terhadap sistem hukum.
Alquran milik Jefferson kembali dipakai saat pelantikan Rashida Tlaib sebagai anggota Kongres pada 3 Januari 2019. Politikus Partai Demokrat itu menjadi perempuan muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS mewakili Michigan.
Selanjutnya ada pula Tanakh sebagai kitab suci umat Yahudi yang dipakai pada seremoni kenegaraan di AS. Pada 2005 ada Debbie Wasserman Schultz yang dilantik menjadi anggota Kongres dari Florida.
Debbie merupakan penganut Yahudi. Dia bersumpah menggunakan Tanakh berbahasa Ibrani untuk merepresentikan imannya.