KKB Terus Bergejolak, Senator Filep Wamafma Ungkap Akar Persoalan
Filep menuturkan Papua Barat masih memiliki keterbatasan dalam Sumber Daya Manusia (SDM) namun Papua Barat juga memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa.
Seharusnya, kata Filep, dengan bekal kekayaan Sumber Daya Alam ini, masyarakat Papua Barat dapat menikmati kesejahteraan namun pada kenyataannya Papua Barat masih termasuk dalam provinsi termiskin di Indonesia.
Menurut Filep, pemerintah seharusnya memberdayakan warga lokal Papua untuk bekerja di daerah masing-masing sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warga lokal.
Terlebih, warga Papua menganggap bahwa tanah adalah investasi mereka, tetapi pemerintah kerap melakuan perjanjian investasi yang justru kurang menguntungkan bagi pemilik tanah.
Dia mengatakan seharusnya pihak pemerintah membagi keuntungannya secara adil menurut pembagiannya tanpa ada pihak yang dirugikan sama sekali.
Menurut Filep, warga Papua tidak merasakan keadilan dalam pekerjaan dan investasi tersebut. Hal seperti inilah yang membuat warga Papua melawan, mereka melawan karena memperjuangkan hak mereka.
Namun, pemerintah justru menganggap sebagai teroris atau KKB. Seharusnya pemerintah hanya dapat menyatakan bahwa di dalam Provinsi Papua terdapat beberapa kelompok atau oknum yang ingin melawan atau memerdekakan Papua.
“Jadi, stigma teroris kurang pas untuk menerapkan hal tersebut,” ucap Filep.