KKSB Sengaja Sebar Isu Menyandera Prajurit TNI
jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menyerang pasukan TNI di Puncak Jaya, Papua, Sabtu (16/6) lalu. Aparat keamanan setempat masih menetapkan status siaga satu.
“TNI masih tetap siaga satu, pengamanan,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi ketika dihubungi Jawa Pos, Senin (18/6).
Aidi menjelaskan, status siaga satu diambil untuk meningkatkan kesiapsiagaan prajurit mengantisipasi kemungkinan serangan lanjutan. Namun demikian, dia memastikan belum dilakukan penambahan personel keamanan. Sebab, situasi di lapangan relatif masih dalam kendali petugas.
Oleh karenanya, lanjutnya, masyarakat tidak perlu ragu untuk beraktivitas keseharian secara normal. Sebab, TNI menjamin keamanan. “Aktivitas masyarakat roda perekonomian berjalan normal,” imbuhnya.
Aksi penyerangan dilakukan KKSB terhadap 18 personel TNI yang tengah melakukan patrol rutin di Kampung Tirineri Distrik Yambi pada Sabtu siang (16/6). Diduga, kelompok KKSB Pimpinan Lekagak Talenggeng sebagai dalang penyerangan.
Akibat serbuan tersebut, lima anggota TNI harus menjalani perawatan akibat luka tembak. Mereka adalah Kapten Infantri GP tekena serpihan peluru dipelipis mata kanan dan lengan bagian kiri, Praka S terkena serpihan peluru di bagian paha kanan, dan Prada EK mengalami luka tembak di lengan tangan bagian kiri. Serta dua anggota lainnya, Pratu BS dan Pratu R, yang mengalami luka tembak di bagian paha.
BACA JUGA: Kronologis Pasukan TNI Diberondong KKSB dari Bukit
Dalam kesempatan yang sama, Aidi juga menegaskan, kabar tentang penyanderaan yang dilakukan KKSB terhadap anggota TNI tidak benar. Diakuinya, Minggu (17/6) lalu, jajaran Kodam sempat mendapatkan informasi terkait penyanderaan. Namun setelah dilakukan pengecekan, hal itu tidak terbukti.