Klarifikasi Lengkap Letjen Dudung Soal Tudingan Gatot Nurmantyo
jpnn.com, JAKARTA - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman mengaku tidak terima TNI dituding telah disusupi PKI menyusul hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.
Tudingan itu diungkapkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menjadi pembicara diskusi berjudul TNI vs PKI.
Menurut Dudung, tiga patung tersebut tidak dihilangkan secara sengaja oleh TNI. Penggagas tiga patung yaitu Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang mengambilnya atas dasar keyakinan agama.
Letjen Dudung pun menilai tudingan TNI disusupi PKI sebagai pernyataan keji. Seharusnya, penuding yaitu Gatot bisa tabayun sebelum mengeluarkan pernyataan.(ast/jpnn)
Berikut klarifikasi lengkap Letjen Dudung:
1. Patung tiga tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad, yakni Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) memang sebelumnya ada di dalam museum tersebut. Patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI AY Nasution (2011-2012).
2. Kini patung tersebut, diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini. Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan.
3. Jika penarikan tiga patung itu kemudian disimpulkan bahwa kami melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, itu sama sekali tidak benar. Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu.