KLHK Mempersiapkan Ministerial Communique untuk G20 Mendatang
Sedangkan pada bagian CSWG terdapat 3 isu, yaitu:
1 Peran co-benefit antara aksi mitigasi dan aksi adaptasi untuk bisa menyiapkan suatu kondisi atau komunitas yang punya ketahanan iklim;
2. Memperkuat aksi dan kerja sama kemitraan khusus untuk inisiatif pengelolaan laut yang berkelanjutan.
3. Mendorong dan mempercepat implementasi dari NDC dengan pendekatan atau transisi yang berkelanjutan dari kondisi sekarang menjadi kondisi yang rendah karbon dan berketahanan iklim.
“Melihat jalannya konferensi tadi, kami mendapatkan apresiasi mengenai isu-isu dan bagaimana kita bisa menggabungkan concern dari negara-negara G20 ini. Mengenai land degradation, sebenarnya tidak terlalu banyak catatan yang bertentangan, ada beberapa isu berkaitan dengan kesamaan target, dan target yang lebih ambisius, keduanya perlu disinkronkan dengan kebutuhan negara maju dan kebutuhan negara berkembang,” ungkap Sigit.
Dia melanjutkan dari EDM terdapat agenda dari kebijakan Presiden Joko Widodo mengenai pemulihan gambut dan pemulihan mangrove yang didorong untuk menjadi agenda G20.
“Kita akan mendorong apa yang sudah dimiliki oleh Indonesia. Kita memiliki regulasi dan technical expertise dan bukti-bukti kerja di lapangan yang bisa dibagi terutama ke negara yang memiliki ekosistem gambut tropis. Namun, ide ini disambut juga oleh negara yang memiliki gambut dengan iklim sedang,” terang Sigit.
Menurut Sigit, pemulihan gambut dan mangrove tersebut merupakan isu yang sangat penting, meskipun hanya 3% dari permukaan bumi, tetapi peatland dan mangrove atau wetland memiliki fungsi yang luar biasa karena bisa menyerap CO2 empat kali lipat lebih besar daripada hutan tropis biasa.