Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

KLHK Tingkatkan Kerja Sama Untuk Tindak Tegas Pelaku Jerat Harimau

Rabu, 31 Juli 2019 – 19:16 WIB
KLHK Tingkatkan Kerja Sama Untuk Tindak Tegas Pelaku Jerat Harimau - JPNN.COM
Proses pelepasliaran Harimau Sumatera oleh KLHK. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berusaha keras untuk bisa menjaga populasi Harimau Sumatera yang kian langka.

Apalagi belakangan ini masih marak tindakan jerat harimau di kawasan hutan Sumatera.

Untuk itu, KLHK menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, terutama desa-desa perbatasan hutan konservasi melalui program kemitraaan konservasi untuk membangun kesepakatan bersama, agar seluruh desa-desa mendukung pengamanan hutan konservasi, termasuk pencegahan pemasangan jerat.

“Kami telah menginstruksikan secara tegas, agar setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) pengelola kawasan konservasi semakin intensif melakukan kegiatan pengamanan kawasan dan sapu jerat, selain juga membangun kesadaran masyarakat, bekerja bersama masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk mewujudkan kawasan konservasi yang memiliki fungsi ekologis yang baik,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno di Jakarta (31/7).

JAKARTA : Faisal Diterkam Harimau Usai Berbuka Puasa di Depan Rumah

Ditjen KSDAE juga berkoordinasi dengan para penegak hukum melalui lembaga-lembaga hukum yang berwenang untuk melakukan penindakan tegas terhadap pemasang jerat atau yang menyuruh untuk melakukan pemasangan jerat.

Tak hanya itu, Wiratno juga mendorong pihak kepolisian untuk menertibkan penggunaan senjata angin, atau rakitan yang digunakan untuk melukai dan membunuh satwa di habitatnya.

“Penegakan hukum merupakan salah satu cara, dan harus ditujukan hingga aktor intelektualnya. Kesadaran masyarakat khususnya yang ada di sekitar hutan juga perlu ditumbuhkan. Upaya pencegahan lain kami lakukan melalui patroli pengawasan kawasan, yaitu SMART RBM (Spatial Monitoring and Reporting Tools – Resort Based Management),” bebernya.

Kesadaran masyarakat khususnya yang ada di sekitar hutan juga perlu ditumbuhkan untuk menjaga habitat harimau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News