Klub Peserta Babak 8 Besar Liga 2 Cari Tambahan Dana
jpnn.com, JAKARTA - Ketidakpastian jadwal dan format babak 8 besar Liga 2 berdampak pada aspek keuangan klub-klub peserta.
Selain harus terus menyiapkan tim, mereka juga dipusingkan dengan risiko membengkaknya biaya operasional.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru akan mengundang klub untuk menentukan nasib babak 8 besar pada 31 Oktober. Itu berarti kickoff baru akan dilaksanakan minimal pada pekan pertama November.
"Bagi kami, apapun keputusan LIB harus dijalankan. Tapi, kalau merugikan ya akan kami protes," kata Manajer Martapura FC Ami Said kemarin (21/10).
Menurutnya, penundaan jadwal babak 8 besar Liga 2 sangat merugikan klub. Terlebih, para penggawa Martapura sejatinya sedang dalam kondisi on fire.
Skuad asuhan pelatih Frans Sinatra Huwae itu lolos ke babak 8 besar dengan status runner up grup D. "Dengan situasi begini, jadi menurun lagi," kata Ami.
Untuk mengisi kekosongan waktu, Martapura merencakan pertandingan uji coba. Lawan yang dipilih adalah Barito Putera, kontestan Liga 1 yang juga berasal dari Kalimantan Selatan. Pertandingan yang juga didedikasikan untuk mengenang almarhum kiper Persela Choirul Huda itu akan digelar pekan depan.
Masalah pelik juga dihadapi Persis Solo. Menghadapi babak 8 besar, Laskar Sambernyawa – julukan Persis – kehilangan pelatih Widyantoro dan empat pemain karena sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Mereka adalah Hendi Aprilianto, Agung Suprianto, Irkham Zahrul, dan Widya Wahyu.