KNIA Siap Gantikan Bandara Polonia
Karena dikhawatirkan, keberadaan sejumlah fasilitas baru dan pola pelayanan yang berbeda dengan Bandara Polonia dikhawatirkan akan berdampak terhadap kelancaran dan kenyamanan pengguna jasa.
Untuk proses pendaftaran (check-in), misalnya, Bandara Kualanamu menerapkan sistem terbuka dengan area check-in yang luas. Berbeda dengan Polonia, di area tersebut terdapat 80 konter check-in yang telah dilengkapi teknologi Baggage Handling System (BHS). Ini merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis pertama yang digunakan oleh bandara di Indonesia.
Selain memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi (Level 5), teknologi ini memungkinkan penumpang untuk melakukan pendaftaran bagasi di konter manapun tanpa takut barangnya tertukar jadwal penerbangan.
Selain itu, bandara yang berada di atas lahan seluas 1.365 hektare ini juga dilengkapi fasilitas modern lain yang sebelumnya tidak ditemui di Bandara Polonia. Antara lain delapan garbarata (avio bridge) yang akan menghubungkan penumpang langsung dari area keberangkatan di dalam terminal menuju kabin pesawat.
Keberadaan ruang tunggu (boarding lounge) yang luas dan memisahkan antara penumpang penerbangan domestik dan internasional, juga menjadi hal baru yang akan dirasakan pengguna jasa. Ditambah lagi area komersial luas di tiga lantai yang ada, akan memanjakan pengguna jasa berbelanja aneka kebutuhan sesuai keinginan.
Sehubungan dengan pelaksanaan pengoperasian awal (soft operation), dimungkinkan akan terdapat sejumlah kekurangan yang terjadi di Bandara Kualanamu. Meski kondisi tersebut lazim terjadi dalam setiap pengoperasian bandara baru di manapun, Tri Sunoko berharap masyarakat pengguna jasa dapat memaklumi dan membantu melaporkan kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam rangka evaluasi dan penyempurnaan.
”Bantu kami memanfaatkan soft operation ini untuk mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan atas kekuarangan yang mungkin akan muncul di sana-sini. Kita semua berharap, pada saat peresmian (full operation) September nanti, tidak ada lagi masalah yang muncul,” ungkapnya.
Disebutkannya, saat ini masih terdapat sejumlah penyelesaian tahap akhir pekerjaan beberapa fasilitas penunjang bandara di area terminal. Pekerjaan-pekerjaan itu sendiri bersifat minor, yang kemungkinan hanya akan memberikan dampak relatif kecil terhadap kenyamanan penumpang.