KNKT Beber Misteri Tenggelamnya Kapal MV Nur Allya
jpnn.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap misteri penyebab tenggelamnya Kapal MV Nur Allya, Agustus 2019 lalu, melalui hasil investigasi yang dirilis, Jumat (5/2).
KNKT menyatakan bahwa menemukan telah terjadi likuifaksi pada muatan bijih nikel di Kapal MV Nur Allya.
“Dapat disimpulkan bahwa muatan Nur Allya mengalami likuifaksi,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Sabtu.
Soerjanto menjelaskan kesimpulan tersebut berdasarkan analisis kerusakan lifeboat, data sistem informasi otomatis (AIS), adanya sinyal Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB).
Kemudian, hasil survei bawah air, keadaan laut yang cukup bergelombang dan khususnya data keadaan kadar air dari muatan pada bijih nikel yang melebihi batas kadar air yang diizinkan dalam pengangkutan, serta terjadinya hujan saat pemuatan.
“Dari hasil analisis stabilitas yang telah dilakukan, maka tenggelamnya Kapal Nur Allya di perairan Halmahera, Maluku Utara, pada 21 Agustus diakibatkan likuifaksi muatan bijih nikel dengan nilai momen likuifaksi 474.630,996 ton,” katanya.
Soerjanto menambahkan nilai lengan penegak negatif dalam momen likuifaksi yang besar, berakibat kapal secara spontan terbalik dalam periode yang sangat singkat.
“Kapal kehilangan stabilitas akibat terjadinya free surface dari muatannya. Selanjutnya kapal terbalik dan tenggelam,” katanya.