KNKT Sebut Sistem Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Masih Berfungsi dan Mampu Kirim Data
jpnn.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga mesin pesawat Boeing 737-500 yang dioperasikan Sriwijaya Air SJ182 masih berfungsi ketika menghantam laut.
KNKT mencatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB mencapai ketinggian 10.900 kaki.
"Tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki. Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangan yang diterima, Selasa (12/1).
Soerjanto juga mengatakan, data lapangan lain yang didapat KNKT dan KRI Rigel adalah sebaran wreckage memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.
Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air.
Temuan bagian pesawat yang telah dikumpulkan oleh Basarnas, salah satunya adalah bagian mesin, yaitu turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.
"Kerusakan pada fan blade menunjukan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan. Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," jelas Soerjanto.
Upaya pencarian blackbox berupa flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (cvr) telah menangkap sinyal dari locator beacon. Dari sinyal yang diperoleh sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah dilakukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi.
"Sejak pagi hari kemarin, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan. Sampai dengan sore hari, blackbox belum ditemukan dan pencarian masih dilakukan," tegas Soerjanto.
BACA JUGA: Gegara Takut Dimarahi Istri, Suami Bikin Video yang Menghebohkan Netizen, Viral
Hingga hari ini proses investigasi masih berlangsung dan akan melakukan beberapa kegiatan. Antara lain, melanjutkan pencarian black box, pengumpulan data pesawat, dan awak pesawat, melakukan beberapa interview dengan pihak terkait dan kegiatan lainnya. (tan/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: