KNPI Tidak Terima Pulau Pasir Diklaim Australia, Bakal Ada Aksi Massa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama geram atas klaim sepihak Australia atas Pulau Pasir yang berjarak sekitar 120 kilometer dari Pulau Rote NTT.
"Klaim sepihak Australia terhadap gugusan Pulau Pasir yang berjarak 120 kilometer dari Pulau Rote NTT merupakan tindakan tidak terpuji dan tidak menghormati kedaulatan Indonesia", kata Haris.
Haris menyatakan bahwa gugusan Pulau Pasir tersebut merupakan milik kedaulatan bangsa Indonesia dengan bukti adanya makam para leluhur masyarakat Rote dan aneka ragam artefak.
"Gugusan Pulau Pasir yang diklaim Australia ini merupakan sikap tidak hormat pada bangsa Indonesia, sebab jelas bahwa gugusan pulau ini terbukti milik bangsa Indonesia dengan terdapat kuburan-kuburan para leluhur Rote dan bermacam artefak lainnya di gugusan Pulau Pasir", jelas Haris.
Terlebih menurut Haris, gugusan Pulau Pasir secara de facto merupakan tempat peristirahatan nelayan lokal setelah sehabis melaut mencari tangkapan ikan.
"Bahwa di pulau itu juga dijadikan sebagai lokasi beristirahat nelayan lokal setelah semalam suntuk menangkap teripang dan ikan di kawasan perairan Pulau Pasir, dan juga sebagai transit oleh nelayan-nelayan Indonesia dari kawasan lain ketika mereka berlayar jauh ke selatan Indonesia, seperti ke perairan Pulau Rote", jelas Haris.
Haris semakin geram ketika ada informasi dari masyarakat lokal bahwa adanya aktivitas pengeboran minyak bumi di gugusan pulau pasir oleh pihak Australia.
"Australia ini sama sekali tidak menghormati Indonesia sebagai negara berdaulat, sebab ternyata ada aktivitas pengeboran minyak bumi di kawasan gugusan pulau pasir milik Indonesia", geram Haris.