Kobaran Api Merapi Tinggal Tiga Lokasi
Sebelumnya, warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Banyuwangi, Kalipuro, Giri, dan sekitarnya gempar. Kamis malam (30/10) mereka dikejutkan dengan kobaran api yang melahap hutan kawasan pegunungan di sebelah barat Kota Banyuwangi itu. Lantaran jelasnya kobaran si jago merah, warga pun bergerombol di sejumlah titik untuk melihatnya.
Kerumunan warga yang menyaksikan kebakaran gunung tersebut terlihat di kawasan Pantai Boom; Perumahan Graha Blambangan, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah; dan Perumahan Villa Bukit Mas, Kelurahan/Kecamatan Giri. Beberapa pengguna jalan yang melintas di Jalan M.H. Thamrin menepi untuk menyaksikan kebakaran itu.
Respons warga yang tinggal di wilayah yang lebih dekat dengan lokasi kebakaran justru agak berbeda. Warga Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, terlihat lebih kalem. Menurut warga, kebakaran hutan tersebut sebenarnya terjadi sejak Rabu (29/10).
’’Pada musim kemarau memang sering terjadi kebakaran hutan. Sampai sejauh ini, dampak kebakaran tidak mengganggu warga (Desa Gombengsari),’’ kata salah seorang warga Desa Gombengsari.
Sementara itu, Kusiyadi mengungkapkan, kebakaran hutan kali ini terjadi di kawasan dataran tinggi Ijen, tepatnya di Gunung Merapi.
’’Memang ada titik api (Kamis malam lalu) di kawasan Gunung Merapi,’’ jelasnya.
BPBD telah berkoordinasi dengan lintas elemen terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perum Perhutani, PT Perkebunan Kaliklatak, dan camat Kalipuro. Kusiyadi menuturkan, berdasar konfirmasi petugas yang mengecek lokasi, permukiman terdekat dengan lokasi kebakaran berada di wilayah Desa Gombengsari. Tetapi, jarak permukiman dan titik api mencapai puluhan kilometer (km). Meski begitu, BPBD tetap menyiagakan petugas dan alat pemadam. Petugas akan diterjunkan jika lokasi kebakaran dapat dijangkau. (sgt/JPNN)