Kok Bisa Marcus / Kevin Menang Mudah dari Duo Tiang Listrik?
Nah ternyata, Marcus / Kevin sejak awal sudah tahu ganda yang sering juga disebut duet Tiang Listrik Tiongkok (karena postur dan smes kerasnya) atau Menara Kembar itu akan mengubah taktik permainan mereka dari agresif ke cenderung bertahan.
"Hari ini lawan mengubah permainan mereka, beda dari biasanya. Kali ini Li/Liu lebih banyak main bertahan, tapi kami sudah siap dengan semua strategi mereka, jadi kami lebih yakin," ujar Kevin.
Marcus juga mengiyakan pernyataan Kevin. Meski lawan mengubah strategi, mereka sudah mengantisipasi hal ini. Terbukti perolehan skor cukup jauh di penutup game pertama maupun game kedua.
"Mereka banyak mengarahkan bola ke atas, mungkin karena bolanya berat. Tapi kami sudah mempersiapkan tenaga, kami tahu ini pasti akan terjadi. Kami sudah mempelajarinya saat mereka melawan Fajar (Alfian)/Rian (Ardianto). Model mainnya mirip, jadi kami sudah bisa memprediksi," beber Marcus.
Stadion yang digunakan di Japan Open 2018 merupakan stadion yang akan digunakan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Marcus / Kevin pun mengaku optimis bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan di stadion ini.
"Suasananya enak, kami cukup nyaman bermain di sini. Walaupun bolanya berat. Tapi kami bisa mengatasi," ujar Kevin. (adk/jpnn)