Koloni Penguin di Antartika Terancam Punah Karena Bongkahan Es Raksasa
Koloni penguin yang berdasarkan pengamatan jumlahnya sangat banyak di Antartika selama lebih dari 100 tahun lalu, kini musnah karena gunung es raksasa. Ironisnya menurut kalangan ilmuwan peristiwa seperti ini akan terulang kembali karena pengaruh perubahan iklim.
Koloni pinguin Adelie di Cape Denison yang berlokasi di Commonwealth Bay pernah digambarkan oleh Sir Douglas Mawson dalam ekspedisinya ke Antartika Australiasia pada tahun 1912.
Para ahli biologi dalam ekspedisi itu menggambarkan profil pinguin ini secara mendalam dan memperkirakan populasinya antara 100.000 hingga 200.000 ekor - cukup banyak sampai membuat Sir Douglas mengeluh karena bisingnya suara mereka.
Namun jumlah populasi terakhir satwa ini yang tercatat oleh ilmuwan dari Universitas New South Wales yang berkunjung ke Cape antara tahun 2013-2014 lalu untuk mempelajari ekosistem loka, menunjukan populasi satwa ini telah menurun jauh hingga tinggal 5520 pasangan saja.
Angka ini merosot tajam dari 160.000 burung penguin yang tercatat pada 2011.
Tim penelitii yang dipimpin oleh Professor Chris Turney, menemukan anjloknya jumlah penguin itu disebabkan oleh bongkahan es raksasaa yang membeku di dekat cape denison dan pada gilirannya memblokir akses untuk burung penguin itu mencari air dan makanan.
Bongkahan es raksasa yang dinamai B09B, tiba di Commonwealth Bay pada 2010 dan membeku dengan sendirinya persis diseberang Cape Denison, dimana Sir Douglas mendirikan kamp dalam ekspedisinya tahun 1912.
Di area seluas 2900 meter per segi itu, Professor Turney mengatakan luas bongkahan es B09B setara dengan luas wilayah negara Luksembourg".