Kolumnis New Zealand Sudutkan Jokowi, Dubes Tantowi Bereaksi
“Sebagai presiden dari negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Joko Widodo menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dan independensi pers sebagai salah satu pilar demokrasi,” tegasnya.
Selain itu, sambung Tantowi, opini Audrey Young dibuat tanpa konfirmasi dari Pemerintah Selandia Baru maupun KBRI Wellington selaku perwakilan Pemerintah Indonesia. Tulisan berdasar asumsi penulis itu pun telah menciptakan persepsi yang salah tentang Presiden Jokowi.
“Yang benar adalah keputusan untuk tidak membuat keterangan Pers merupakan usulan dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru yang kemudian diadopsi menjadi keputusan bersama. Untuk konsumsi publik, hasil-hasil pertemuan akan disarikan dalam pernyataan bersama yang akan dimuat di website resmi kedua negara,” sambung Tantowi.
Karena itu Pemerintah Indonesia sebagai tamu menghargai posisi yang diambil oleh tuan rumah. “Kami mendukung sepenuhnya karena tidak ada yang salah dengan sikap tersebut,” tuturnya.
Tantowi menegaskan, kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi di Selandia Baru merupakan lawatan sukses dan produktif. Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan derajat hubungan dari strategic ke comprehensive.
“Kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan dari NZD 1,6 miliar ke NZD 4 miliar sebelum 2024,” sebutnya.
Selain itu, pemerintah kedua negara sudah menyiapkan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi yang dilaksanakan 18-19 Maret itu untuk merayakan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Selandia Baru. “Kami sangat puas dengan pelayanan, penyambutan dan perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Selandia Baru,” pungkas Tantowi.(ara/jpnn)