Kombes Pol Armaini: Saya Juga Spontan Mengucapkan Takbir
”Saya juga spontan mengucapkan takbir. Saya mengingatkan agar mereka sadar dan tidak terbawa emosi. Kalimat ini (takbir, Red) sangat mulia. Jangan dibawa untuk kericuhan seperti itu,” tutur bekas wakapolresta Banda Aceh ini saat ditemui di Mapolresta Jogja, Kamis (15/11).
Apalagi, yang membuat Aramini prihatin adalah kedua kubu yang berseberangan bernaung di bawah bendera Ka’bah. Berada dalam satu rumah. Mereka berseberangan hanya gara-gara buntut konflik elitnya.
”Sangat prihatin. Masih sama satu warna, satu kalimat, dan satu lambang, tapi kok justru seperti itu,” sesalnya.
Perwira dengan tiga melati di pundak ini menilai, tindakannya saat itu sebagai hal wajar. Polisi sudah seharusnya dapat mengayomi. Juga menjadi penengah ketika terjadi konflik. Apalagi, konflik yang melibatkan massa partai politik. Konflik yang dalam sejarah perjalanan bangsa pernah menyebabkan kerusuhan dan jatuhnya korban jiwa.
”Saya meminta kepada mereka untuk berhadapan sebagai saudara,” kenang Armaini usai melerai.
Nah, atas tindakannya yang berhasil melerai kedua kubu PPP, Kamis (15/11) bekas Kapolres Karimun, Kepri ini diganjar penghargaan. Dari Lembaga Strategis Kajian Kepolisian (Lemkapi). Penghargaan diberikan langsung oleh Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Saputra Hasibuan. Saat apel pagi di halaman Mapolresta Jogja.
Kapolda DIJ Brigjen Pol Ahmad Dofiri yang turut hadir dalam pemberian penghargaan, mengapresiasi langkah Kapolresta. Menurutnya tindakan tersebut sangat terukur, tepat, dan efektif. Itu sekaligus menunjukkan Armaini mampu berkomunikasi dengan kedua belah pihak dengan baik. (zam)