Komding Tolak Banding PSS-PSIS
jpnn.com - JAKARTA - PSS Sleman dan PSIS Semarang mesti memikirkan jalan keluar lain untuk mampu meloloskan permohonan bandingnya.
Karena, keinginan untuk bisa mendapatkan penghapusan ataupun pengurangan masa sanksi untuk pemain dan ofisialnya dari Komisi Banding (Komding) PSSI pupus.
Komding PSSI menolak permohonan kedua klub pelaku sepakbola gajah dalam Babak Delapan Besar Divisi Utama 2014, 26 Oktober silam. Dari kedua klub tersebut, sebanyak 43 pemain dan ofisial terkena hukuman. Setidaknya 12 orang di antaranya mendapatkan sanksi larangan seumur hidup dan denda dengan besaran berbeda.
Keputusan dari Komding PSSI tersebut dinyatakan usai Rapat Kerja PSSI di Hotel Park Lane, Jakarta, Minggu malam kemarin (7/12). Rapat Komding PSSI itu lebih cepat dari jadwal semula, yang awalnya sidang bakal diselenggarakan Komding pimpinan Firdaus Dewilmar tersebut pada hari ini.
Dalam pernyataannya, juru bicara Komding PSSI Alfred Simanjuntak menuturkan bahwa pihak Komding PSSI tidak mengabulkan permohonan kedua klub. "Kami sudah memeriksa berkas-berkasnya. Tetapi, permohonan itu kami tolak, dan menguatkan keputusan dari Komdis PSSI," ujar Alfred kepada Jawa Pos.
Menurut Alfred, pihaknya melihat keputusan yang dibuat oleh Komdis PSSI pada 20 Nopember lalu itu sudah berada dalam jalurnya. Sanksi sudah dipilah-pilah sesuai dengan bobot tindakan pelanggaran mereka. Untuk pemain atau ofisial yang dihukum seumur hidup pun disebutkannya tidak salah sanksi.
Makanya, tidak ada ampun bagi orang yang mendapatkan sanksi seumur hidup itu. Sebaliknya, dari Komding PSSI setuju bahwa pemain yang tidak terlibat langsung dalam hal ini pemain di bangku cadangan untuk tetap bisa bermain musim depan.
"Mereka melihat tapi tidak ikut-ikutan melakukannya. Jadi, ya wajar kalau kami tetap mengijinkan mereka bermain dengan statusnya percobaan. Harapannya, mereka bisa memperbaikinya musim depan," tuturnya.