Komisi IV DPR Apresiasi Lompatan Besar Kementan dalam Program P2L Ramah Lingkungan
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menerangkan pentingnya peningkatan kapasitas petani melalui bimtek.
"Sebab petani butuh informasi terkini dan edukasi tentang kajian para POPT terkait pengendalian hama dan penyakit tanaman. Jadi, saya rasa memberikan pemahaman kepada petani kita adalah hal yang harus dilakukan secara terus menerus," ujar Prihasto.
Sementara itu, dalam rangka menjaga ketersediaan pangan terutama dalam mengantisipasi krisis pangan dan El Nino, Ditjen Hortikultura tahun in akan mengembangkan 1.650 kelompok P2L yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk di Provinsi Lampung sendiri sudah berjalan 30 kelompok P2L.
Kegiatan P2L ini berfokus pada pemberdayaan KWT, selain untuk pemenuhan kebutuhan pangan serta gizi secara mandiri.
Program ini juga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga, karena pengaplikasiannya dengan menanam produk hortikultura, berupa sayuran semusim, tanaman obat dan sayuran lainnya di pekarangan dapat digunakan untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual.
Agar terus dapat berkelanjutan, Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra menyampaikan program P2L perlu terus dikembangkan dengan penerapan teknologi budidaya pertanian termutakhir.
"UMKM ini harus didukung dengan inovasi agar tetap berjalan di tengah kemajuan zaman. Bimbingan teknis kali ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kemampuan wanita tani lebih baik dan lebih terampil, serta mampu mengikuti perkembangan zaman," terang Jekvy.