Komite Aksi Migrant Sambangi Istana
Kamis, 18 Desember 2008 – 21:46 WIB
Dijelaskan, ada dua faktor penyebab mengapa semakin banyak BMI ke luar negeri. Pertama, faktor internal dari dalam negeri, adanya krisis kesejahteraan yang berkepanjangan, yang ditandai dengan semakin menyempitnya lapangan pekerjaan. Minimnya akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan pangan yang layak dan terjangkau, serta rendahnya kepemilikan tanah bagi para petani di pedesaan dan upah yang sangat rendah, menyebabkan banyaknya tenaga produktif yang dipaksa memilih berbondong-bondong bekerja di luar negeri.
Faktor kedua adalah faktor eksternal, dimana permintaan pasar tenaga kerja murah dari luar negeri yang tinggi dan meningkatnya jumlah devisa yang dihasilkan oleh BMI, serta menyumbang pundi-pundi pendapatan negara. ''Peningkatan devisa dan permintaan tenaga murah ini kemudian dikemas oleh pemerintah menjadi paket kebijakan eksport buruh migran,'' ungkapnya.
Namun diakuinya kalau meningkatnya jumlah penempatan setiap tahun berbanding terbalik dengan kualitas perlindungan yang diterima oleh BMI. Buktinya, setiap tahun masalah yang menimpa BMI terus berulang, kerja paksa, upah tidak dibayar, penipuan, pelecehan seksual, penganiayaan, kekerasan, deportasi, bahkan meninggal dunia adalah risiko-risiko yang ditanggung oleh BMI ketika bekerja di luar negeri.