Komitmen Majukan Masyarakat, Pertamina Group Raih 10 Penghargaan ProKlim 2023 dari KLHK
Dampak positif dari program ini sangat terasa. Lebih dari 140 petani telah merasakan manfaat langsung dari praktik pertanian terpadu yang didukung oleh program DEB.
Berdirinya kelompok industri rumah tangga (home industry) yang terdiri dari 10 anggota juga terasa berdampak dengan peningkatan pendapatan petani sebesar 30 persen dan omset mencapai Rp 1,5 juta per bulan per petani, serta Rp 1 juta per bulan per kelompok.
ProKlim merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi Indonesia dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan peran non-party stakeholder sesuai hasil Pertemuan Para Pihak (Conference of The Parties/COP) ke-26 UNFCCC yang tertuang dalam Glasgow Climate Pact.
Kegiatan utama ProKlim terbagi dalam dua dimensi, yakni adaptasi dan mitigasi.
Pada dimensi adaptasi, kegiatan-kegiatan yang dilakukan yakni pengendalian kekeringan, banjir dan longsor, peningkatan ketahanan pangan, penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut, abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi dan pengendalian penyakit terkait iklim.
Sementara dalam dimensi mitigasi, kegiatan ProKlim meliputi pengelolaan sampah, limbah padat dan cair, penggunaan energi baru terbarukan dan konservasi energi, budidaya pertanian rendah emisi GRK, peningkatan tutupan vegetasi, serta pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Usaha berkelanjutan Pertamina Group dalam mendukung implementasi ProKlim ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13, yakni mengambil tindakan cepat untuk untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
Kemudian sekaligus mendukung implementasi ESG (Environmental, Social & Governance) dengan mengajak masyarakat untuk mengelola perubahan iklim secara berkesinambungan. (mrk/jpnn)