Komnas HAM Datangi Warga Toboko Pasca Insiden Penembakan
jpnn.com - TERNATE – Penanganan kasus penembakan dan tabrakan oleh anggota Polisi yang menewaskan dua warga Toboko Dedi Risaldi Riwan (29) dan Zulkifli Hasyim (24) dan 3 lainnya yang terkena tembakan beberapa waktu lalu mulai digiring ke pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Selasa (19/1) kemarin, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengirim Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Dianto Bachriadi bersama dua stafnya ke Ternate. Kedatangan lembaga yang menangani pelanggaran hak asasi manusia tersebut untuk mendengar langsung keterangan dari sejumlah saksi, terutama warga Toboko yang melihat langusng insiden berdarah pada Minggu (10/1) dini hari lalu.
Mereka tiba di Bandara Babullah Ternate sekitar pukul 13.00 WIT. Lalu Pukul 15.30 Dianto yang didampingi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD-RI) Basri Salama menuju rumah korban Dedi Risaldi Ridwan. Di situ Dianto bertemu istri korban Hartati Burere bersama 5 saksi, yakni Alwi Alhadad, Zul Mijwar, Firman, Ayah dan Ikram.
Dalam kesempatan itu, Dianto mendengar satu persatu keterangan dari saksi. Salah satu saksi Alwi Alhadad menceritakan, saat itu dirinya tengah berupaya melerai dan meminta kedua kelompok pemuda, yakni Kelurahan Toboko dan Kota Baru untuk berhenti bertikai. Lalu aksi saling lempar yang berjalan sekitar 30 menit, tiba-tiba datang 1 mobil Pengendalian Masa (Dalmas) Polres Ternate dengan puluhan anggota.
Dia menuturkan, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Polisi beraksi brutal dan langsung melepaskan tembakan gas air mata diikuti dengan rentetan tembakan ke arah kerumunan masa.
”Saya melihat ada dua orang anggota polisi yang berdiri jongkok dengan senjata lengkap melepaskan tembakan ke arah pemuda Toboko,” kisahnya.
Di tengah upaya pembubaran massa menggunakan tembakan itu, tiba-tiba dirinya melihat Dedi Risaldi Ridwan jatuh tergeletak tepat di tengah median jalan.
“Saat mereka menembak, saya melihat Dedi Risaldi Ridwan langsung tergeletak di atas aspal. Saya saat itu merasa kasihan, langsung menghampiri Dedi dengan mengangkatnya dengan kedua tangan saya, namun pihak kepolisian masih juga mengeluarkan tembakan ke arah saya. Saya pun tak sempat menolong Dedi, karena takut kena tembakan. Sempat melihat kalau Dedi kena tembakan di bagian pelipis atasnya,” ujar Alwi.