Komodo Labuan Bajo Benchmark Sukses Korea dan Bali
Ada juga glamping tour di tenda, makan barbeque di dalam stadion hingga wakeboarding di kota. Dan semuanya laku dijual. Impactnya, lenght of stay wisatawan jadi makin panjang. Spend money-nya pun makin besar.
Terobosan berani lainnya diimplementasikan lewat paket 10 dolar dramatic tour. Sangat tak masuk akal. Tapi, Korea bisa melakukan itu. Lewat video interaktif yang sudah viral di YouTube, paket ini akhirnya laku keras.
Imaji liburan keliling Korea sambil naik bus, jajan, makan siang, selfie di tempat eksotis, main game, sampai makan malam, bisa dilakukan dengan hanya 10 dolar.
“Labuan Bajo tak kalah hebat dari Bali dan Korea. Destinasinya pernah dikunjung aktris peraih Oscar Gwyneth Paltrow dan juara dunia MotoGP tujuh kali Valentino Rossi. Magnetnya besar. Yang kurang, tinggal memunculkan keunggulan kompetitif serta sesuatu yang unik. Kita harus bikin Labuan Bajo lebih hebat dari Korea,” tambahnya.
Semua peserta akhirnya didorong untuk jualan konten. Mengembangkan business model. Mirip-mirip seperti jurus Digital Distruption Rhenald Kasali.
“Ciptakan marketing mix. Paket camping Mandalawangi di Cibodas itu harganya beda-beda. Ada yang Rp 200 ribu, Rp 250 ribu, Rp 300 ribu bahkan Rp 750 ribu. Ini kan aneh, tempat sama, tenda sama, harga bisa beda,” tandasnya.
Gili Trawangan di Lombok NTB juga punya cara kreatif. Di suatu spot di Gili Trawangan diletakkan ayunan di tengah laut. Dan semua wisatawan yang ke sana, dipastikan akan selfie dan memviralkannya di akun medsos masing-masing.
“Gara-gara itu banyak wisman yang khusus datang ke Gili Trawangan hanya untuk foto dan memviralkannya ke dunia maya. Yang seperti ini bisa diadopsi juga oleh Labuan Bajo. Tapi jangan mengekor. Ciptakan hal baru yang unik dan tidak biasa,” ucap pria berwajah oriental itu.