Kompolnas Yakin Jenderal Sigit Lakukan Pembenahan Total Internal Polri
Poengky berpendapat, Presiden telah memberi contoh pemerintahan bersih bebas pungli dan gaya hidup sederhana.
Kapolri juga sudah menyampaikan arahan lebih detail kepada seluruh Kasatker dan Kasatwil Polri agar menindaklanjutinya dengan mememberikan arahan disertai teladan kepada anggota dan keluarganya.
Lebih jauh, Poengky menilai, saat ini menjadi momentum untuk kembali menggelorakan semangat reformasi kultural Polri, khususnya bersih dari korupsi dan hidup sederhana.
Apalagi, Korps Bhayangkara sudah memiliki aturan-aturannya sehingga yang dibutuhkan hanya keteladanan, konsekuensi, dan konsisten.
"Semua harus menyadari juga bahwa tidak semua anggota Polri korupsi dan hidup bermewah-mewah, tetapi akibat oknum-oknum yang melakukan pungli serta bergaya hidup mewah, akhirnya citra yang muncul di publik buruk," ujarnya.
"Seluruh anggota Polri harus menyadari bahwa polisi adalah abdi negara, pelayan masyarakat, sehingga harus mampu melaksanakan tugas sebaik-sebaiknya melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat secara profesional, bersih, transparan, akuntabel, dan dengan penampilan yang sederhana," sambung dia.
Lebih jauh, Poengky mengakui, upaya melakukan reformasi kultural Polri bukan pekerjaan mudah karena menyasar perubahan pola pikir (mindset) dan kebiasaan lama. Oleh sebab itu, harus dilaksanakan dengan niat baik, konsekuen, dan konsisten.
Selain itu, dibutuhkan pengawasan yang melekat dari setiap atasan kepada bawahan dan sebaliknya guna memastikan arahan Presiden dan Kapolri dilaksanakan secara serius dan konsisten. Pun demikian dengan pengawasan maksimal oleh internal dan Propam.