Komposisi CASA BRI Tembus 63,3 Persen, Biaya Dana Makin Efisien
Menurutnya, DPK yang tumbuh ini merupakan bentuk peningkatan kepercayaan nasabah terhadap BRI. Dana yang dihimpun tersebut, kata Handayani, tentu menjadi salah satu ‘amunisi’ untuk menggenjot perekonomian melalui penyaluran kredit.
“Kami telah berhasil memperbaiki struktur pendanaan sehingga dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya dana. Tentu saja ini adalah hasil kerja keras Insan BRILian (Pekerja BRI) dalam memberikan nilai lebih bagi nasabah, sehingga kami mampu menjaga kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BRI” ungkap Handayani.
Selain itu, lanjut dia, postur liabilitas yang terjaga tersebut membuat CoF (Cost of Fund) BRI secara bank only bertengger di level 2,05 persen atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,22 persen.
Capaian CoF ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah perseroan.
“Kami akan terus mendorong pertumbuhan CASA melalui sumber dana di platform ekosistem digital. Optimalisasi CASA juga dilakukan pada ekosistem merchant dan memaksimalkan peran AgenBRIlink untuk menjembatani layanan perbankan nasabah,” terang Handayani.
Analis Panin Sekuritas Nico Laurens menyebut efisiensi yang semakin optimal ini menjadi bukti kuatnya fundamental bisnis BRI.
Hal ini sekaligus dapat menjadi momentum bagi BRI dalam mendukung target inklusi keuangan 90 persen yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kami melihat fondasi untuk dana murah masih akan kuat untuk ke depannya. Jangkauan yang luas dan struktur pendanaan yang optimal ini akan mendorong permintaan kredit di kota-kota kecil di seluruh Indonesia,” ungkap Nico dalam risetnya.