Komunikasi Politik Tingkatkan Kredibilitas Airlangga di Mata Pemilih
“Pak Airlangga relatif tak punya beban sejarah, hanya perlu penguatan popularitas dan elektabilitas,” imbuhnya.
Dalam kapasitasnya sebagai Menko Perekonomian, Verdy menilai kinerja Airlangga cukup baik menerjemahkan arahan dari Presiden. Kinerja tersebut juga dijalankan sebagai kerja kolektif dan sinergi lintas kementerian.
“Meski Menko secara khusus lebih mengarusutamakan fungsi koordinasi, termasuk mengatur dan mengawal kebijakan. Upaya pemulihan ekonomi harus menjadi fokus utama. Persoalan seperti kelangkaan minyak goreng dan kenaikan sejumlah harga sembako sudah semestinya perlu diantisipasi agar stabilitas tetap terjaga,” bebernya.
Verdy memaparkan, Hasil survei Indopol Survey juga mencatat nama Airlangga cukup potensial dalam bursa capres ke depan dari jalur ketua umum partai selain ada nama seperti Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono, atau Muhaimin Iskandar.
“Saya kira isu ekonomi kerakyatan dapat menjadi pilihan sentral yang digunakan untuk menaikkan kepercayaan publik terhadap Airlangga. Di situasi seperti saat ini dan ke depan, pemulihan ekonomi menjadi harapan semua. Tentunya branding politik itu juga relevan dengan kekuatan Partai Golkar. Peluang ke depan cukup besar, Golkar menjadi salah satu penentu arah koalisi,” paparnya.
Selain itu, menurut Verdy, peluang Airlangga di Pemilu 2024 cukup potensial. Jika Airlangga serius maju sebagai capres, harus bekerja lebih keras baik secara personal maupun mesin kepartaian.
“Posisi sebagai ketua umum, tentu menentukan tiket koalisi menjadi modal utama Airlangga menuju 2024. Poinnya, mengerek figur menjadi identitas bersama untuk membangun narasi kolektif kepartaian itu tak sia-sia, selain gerakan lebih efektif, konsolidasi lebih mudah, kalau pun di jelang kontestasi pencapresan tidak jadi naik pun dapat meningkatkan bargaining position dalam simpul koalisi,” terangnya.
“Kekuatan Airlangga dalam bursa pilpres mendatang baik secara personal maupun kepartaian akan optimal jika bisa menggandeng minimal salah satu di antara Prabowo, Ganjar atau Anies dalam simpul koalisinya” tambahnya. (dil/jpnn)