Komunitas NII Duga ada Golongan Menyimpang
Kepala Desa Siap Usir Tunggu MomentumRabu, 27 April 2011 – 06:41 WIB
Tasdik juga mengatakan, sangat kecil kemungkinannya jika ada pengikut NII yang merekrut penganut baru. Apalagi dengan cara-cara mencuci otak ditambah perintah untuk menguras harta kekayaan keluarga pengikut baru guna keberlangsungan NII. "Jujur, dalam setiap pengajian yang saya ikuti setiap malam Jumat (Kamis malam, red) imam tidak pernah menyeru begitu," kata dia. Tasdik khawatir, dengan pencitraan negatif tersebut posisi NII yang sudah mulai membaur dengan masyarakat umum bisa kembali merenggang.
Di bagian lain, Kepala Desa Purbayani Heryanto sudah siap siaga mengusir kumunitas NII di kawasannya. Namun, dia menunggu momentum yang tepat. Dia tidak berani mengambil resiko pelanggaran HAM ketika mengusir tanpa ada tindakan meresahkan yang dilakukan oleh komunitas tersebut.
Heryanto menjelaskan, pihaknya sudah berkali-kali mengajak rembukan komunitas NII dengan jajaran Muspika beserta MUI Kecamatan Caringin. Namun, upaya itu belum menghasilkan keputusan. Komunitas NII tetap kukuh dengan pendiriannya. "Mereka tetap ingin menyebut desa ini Desa NII, Kecamatan NII, Polisi NII, dan Negara NII," jelas dia.