Komunitas NTT Protes ke Menteri, Begini Respons Kemdikbud
Dia melanjutkan, Kemendikbud juga menjadikan NTT sebagai prioritas pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Di tahun 2016, Kemendikbud menyalurkan dana bantuan operasional sekolah sebesar Rp 1.282,34 miliar untuk provinsi NTT. Untuk membantu siswa dari keluarga miskin dan rentan miskin agar terus melanjutkan pendidikan, pemerintah menyalurkan bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar kepada 567.827 siswa.
Setidaknya, di tahun 2017 Kemendikbud telah mengalokasikan anggaran sebesar lebih dari Rp 1,3 triliun untuk peningkatan kapasitaspendidik dan tenaga kependidikan. Afirmasi pemerintah pusat terhadap pendidikan di provinsi NTT terdiri dari tunjangan profesi bagi guru pegawai negeri sipil daerah (PNSD) dan guru non PNSD, tunjangan daerah khusus, pemberian insentif dan tambahan penghasilan bagi guru tidak tetap, serta program sertifikasi keahlian ganda, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
“Dua tahun terakhir ini, pemerintah menugaskan lebih dari 1000 orang guru garis depan untuk membantu pendidikan di daerah terdepan, terluar, tertinggal di NTT. NTT menjadi salah satu provinsi yang diprioritaskan Kemendikbud dalam upaya perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan. Selalu dan masih akan terus menjadi prioritas,” pungkas Ari. (esy/jpnn)
Kerja sama pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi NTT semakin menunjukkan hasil capaian positif. Rerata Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) provinsi NTT di tahun 2015 sebesar 73,12; sedangkan secara nasional sebesar 63,28. Secara umum, tren positif nampak pada Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) provinsi NTT yang semakin meningkat di semua jenjang. APK untuk Sekolah Dasar mencapai 110,33; untuk Sekolah Menengah Pertama sebesar 103,12; dan untuk Sekolah Menengah Atas/Kejuruan sebesar 85,1.(esy/jpnn)