Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kondisi ISPU Dumai Paling Berbahaya

Senin, 24 Juni 2013 – 06:44 WIB
Kondisi ISPU Dumai Paling Berbahaya - JPNN.COM
JAKARTA--Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kota Dumai, Kabupaten Riau, saat ini mencapai 806. Angka tersebut tergolong berbahaya dibandingkan dengan beberapa lokasi titik api/ hotspot lainnya di Sumatra. Kementerian Kesehatan sudah mulai bergerak untuk melakukan pemantauan lebih intensif.

Pada pengukuran kualitas udara yang dilakukan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Kelas I Batam yang bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dumai dan Dinkes Kota Dumai didapatkan hasil ISPU dengan kategori berbahaya di kota Dumai. Selain ISPU yang sangat tinggi, Total Suspended Particulate (TSP) Dumai juga sangat tinggi. TSP Dumai mencapai 967,07 "g/Nm3 dengan baku mutu 230 "g/Nm3. Yang artinya kadar mutu udara di Dumai, dilihat dari parameter kadar debu termasuk dalam kategori sangat berbahaya.

Data tersebut diperoleh dari keterangan pers Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama. Dari data itu, Dumai merupakan wilayah hitam (berbahaya) pencemaran udaranya. Jika dibandingakan dengan wilayah lain di daerah Sumatra, misalnya daerah Palembang yang memiliki nilai TSP 101,4 "g/Nm3 dari baku mutu 230 "g/Nm3 dan PM10 dengan hasil 38 "g/Nm3 dari baku mutu 150 "g/Nm3.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan telah melakukan beberapa tindakan dan himbauan kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboy usai melakukan sosialisasi BLSM Sabtu (22/6). Ia menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pantauan kesehatan di wilayah-wilayah sekitar hotspot. "Kami terus memantau agar bisa terus mengetahui kondisi kesehatan masyarakat disana", ujarnya.

JAKARTA--Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kota Dumai, Kabupaten Riau, saat ini mencapai 806. Angka tersebut tergolong berbahaya dibandingkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News