Konferensi BUiLD 2023: Peran Penting Perguruan Tinggi Membangun Masyarakat Tahan Bencana
Dia mencontohkan, rumah sakit dan klinik yang jumlahnya mencapai 457 unit, 13 ribuan masjid atau musala hingga puluhan ribu institusi pendidikan dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi yang dikelola oleh Muhammadiyah.
"Organisasi keagamaan, seperti Muhammadiyah, memiliki kedekatan tersendiri dengan masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban bencana,” ungkap Rahmawati.
Berkat kedekatan tersebut, lanjut Rahmawati, para sukarelawan dari organisasi keagamaan, baik tingkat nasional maupun lokal, kerap hadir sebagai pihak pertama yang memberikan bantuan pada saat terjadi bencana.
Merujuk pada pengalaman tersebut, kata Rahmawati, para pemimpin organisasi keagamaan dapat memainkan peran penting dalam memengaruhi masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana dan menyiapkan diri.
Kata Rahmawati, Mereka juga bisa menjadi jembatan untuk mempengaruhi para pemimpin di tingkat desa hingga pemerintahan daerah.
Pada ajang konferensi ini, konsorsium BUiLD juga memberikan apresiasinya kepada tiga perusahaan atas capaiannya untuk beberapa kategori.
Tiga perusahaan tersebut adalah PT Nippon Steel and Sumikin Materials Indonesia untuk kategori Continuous Improvement in Environmental Concern. PT. Jababeka Infrastruktur untuk kategori Net Zero Emission Initiative, dan Ecoxystem Venture Builder untuk kategori Startup Innovation in Environment and Disaster Resilience.
Apresiasi diberikan langsung oleh Nadine Sulkowski dari University of Gloucestershire yang juga menjadi Project Lead Erasmus BUiLD Resilience. (esy/jpnn)