Konflik Vertikal
Rabu, 22 Juni 2011 – 11:12 WIB
Bangsa Indonesia yang religius secara kultural adalah orang-orang yang sabar. Nrimo. Tapi bukan berarti tidak bisa menumpahkan darah. Ada sejumlah catatan tentang peristiwa berdarah dengan korban yang tidak sedikit.
Ada yang positif seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Tapi ada juga yang negatif seperti kejadian pada 1965. Di beberapa daerah ada juga catatan revolusi kecil berdarah-darah.
Para analis Barat tak pernah bisa menganalisa kenapa di Indonesia bisa terjadi Amok (massa) yang sangar. Kontradiktif dengan budaya masyarakatnya. Tapi kalau sungguh-sungguh dikaji, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan.