Konon Baliho Memang Bukan untuk Menaikkan Elektabilitas, tetapi Pendongkrak Popularitas Saja
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio atau Hensat merasa tidak aneh jika promosi melalui baliho tak mampu mengerek elektabilitas seorang tokoh politik. Sebab, penggunaan media luar ruang itu hanya untuk pengenalan kepada publik.
Hensat mengatakan itu menanggapi temuan Charta Politika Indonesia tentang rendahnya elektabilitas politikus PDIP Puan Maharani dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, meskipun baliho keduanya masif terpasang di berbagai daerah.
"Kalau elektabilitas, ya, enggak mungkin via baliho. Baliho untuk meningkatkan popularitas," kata Hensat melalui pesan singkatnya, Jumat (13/8).
Dosen komunikasi politik di Universitas Paramadina itu menuturkan, elektabilitas hanya bisa naik melalui kerja di lapangan. Selain itu, tingkat keterpilihan seseorang bisa terkerek melalui penciptaan program pro rakyat.
"Perlu program pro rakyat bila ingin meningkatkan elektabilitas dan butuh waktu yang cukup panjang," ucap pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu.
Charta Politika Indonesia sebelumnya mengeluarkan survei nasional tentang Evaluasi Kebijakan dan Peta Politik Masa Pandemi yang dilaksanakan pada 12-20 Juli 2021.
Satu di antara hasil survei tentang elektabilitas tokoh-tokoh yang berpeluang maju pada Pilpres 2024.
Dari survei itu bisa terlihat bahwa kampanye menggunakan baliho yang masif dilakukan pimpinan parpol belakangan ini tidak efektif.