Konon Gangguan Layanan BSI Berdampak pada Elektabilitas Menteri BUMN sebagai Cawapres 2024?
jpnn.com, JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) adalah salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia. BSI merupakan hasil merger dari tiga bank syariah milik BUMN, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.
Dengan besarnya peran dan pengaruh BSI, tentu segala permasalahan yang terjadi di dalamnya akan menjadi sorotan publik dan berpotensi mempengaruhi citra dari pihak yang bertanggung jawab atas pengawasannya, termasuk Menteri BUMN.
Gangguan layanan yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) pada hari Senin, 8 Mei 2023, telah menimbulkan pertanyaan tentang dampak potensial insiden ini terhadap elektabilitas Menteri BUMN yang dikabarkan menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pada pemilihan 2024.
Menteri BUMN bertanggung jawab atas pengawasan dan kebijakan strategis BUMN, termasuk BSI. Mereka juga memainkan peran penting dalam penunjukan dewan direksi dan komisaris bank tersebut.
Oleh karena itu, jika terjadi gangguan operasional besar seperti yang baru-baru ini terjadi, maka Menteri BUMN dapat dilihat oleh publik sebagai bertanggung jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung.
CEO Markdata Faisal Arief Kamil, mengomentari kasus ini dan berbagi pandangannya tentang bagaimana hal ini bisa mempengaruhi citra dan elektabilitas Menteri BUMN.
"Kasus ini memang bisa berpotensi memberikan dampak negatif terhadap elektabilitas Menteri BUMN sebagai Cawapres," kata Faisal.
"Namun, dampak pastinya sangat tergantung pada bagaimana Menteri BUMN menangani situasi ini, dan bagaimana mereka merespon terhadap kritik dan pertanyaan yang muncul."