Konon Prabowo Ungguli Jokowi, Cuman Versi Lapitek UKRI
jpnn.com, BANDUNG - Lembaga Afiliasi Pengetahuan Ilmu dan Teknologi (Lapitek) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) kembali merilis hasil penghitungannya atas suara di Pilpres 2019. Direktur Lapitek UKRI Rochmanijar Setiadi menyatakan, pihaknya melakukan penghitungan berdasar formulir C1 plano.
Berdasar hitungan Lapitek UKRI, duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno unggul dengan angka 62,2 persen. Adapun duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin berdasar hitungan Lapitek UKRI cuma meraih 35,9 persen.
“Hasil itu kami dapatkan dari perolehan suara C1 plano di 34 provinsi di Indonesia,” ucap Rochmanijar saat konferensi pers di Aula Soemitro Djojohadikoesoemo UKRI, Jalan Terusan Halimun, Kota Bandung, Kamis (25/4). Baca juga: Yakinlah, Kebohongan Prabowo soal Klaim Kemenangan Akan Terbongkar
Rochmanijar mengatakan, Lapitek UKRI mengumpulkan C1 plano dari 8.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang menjadi sampel. Menurutnya, Lapitek UKRI melibatkan 10.200 relawan untuk melakukan rekapitulasi dari 8.000 TPS yang tersebar di 34 provinsi itu.
Menurutnya, ada data yang tak bisa direpresentasikan dalam penghitungam Lapitek UKRI. Angkanya 1,9 persen.
Menurut Rochmanijar, margin of error dalam penghitungan iru sebesar 2,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Karena itu Rochmanijar menyatakan, penghitungan lembaganya siap ditelitu oleh pihak mana pun.
“Kami terbuka. Siapa pun yang ingin tahu cara kami melakukan survei, termasuk metode yang dilakukan, datang saja. Kami tak akan tutup-tutupi karena yang kami lakukan adalah kajian ilmiah secara akademis, tidak masuk ke ranah politik praktis,” paparnya.
Pada kesempatan sama Rektor UKRI Boyke Setiawan mengatakan, penghitungan itu merupakan survei secara akademis. “Kami hanya menyajikan sebuah penelitian untuk masyarakat,” tuturnya.