Konser Langit
Oleh: Dhimam Abror DjuraidPada zaman dulu yang disebut santri adalah mereka yang memondok di pesantren dan mengaji dengan sistem sorogan, membaca kitab kuning dan langsung berhadapan dengan kiainya.
Model tradisional ini disebut sebagai pengajaran yang ‘’mutawatir’’ atau menyambung langsung kepada para ulama salaf.
Dalam tradisi Islam para ulama disebut sebagai pewaris nabi, dan karena itu, mengaji langsung kepada ulama disebut sebagai ‘’mutawatir’’ karena langsung menyambung sampai ke Rasulullah.
Filosof muslim Imam Al-Ghazali bahkan mewajibkan adanya guru langsung bagi seorang santri yang ingin belajar agama Islam.
Tanpa guru yang melakukan supervisi langsung dikhawatirkan akan terjadi kesalahan dalam transfer pemahaman.
Hal inilah yang menjadi salah satu dasar munculnya metode pengajian sorogan yang langsung diasuh oleh para kiai.
Pandangan Al-Ghazali ini sampai sekarang masih tetap kuat dan dianut secara luas di kalangan Islam tradisional, terutama dalam sistem pengajaran pesantren.
Model pengajaran Al-Ghazali ini disebut sebagai bagian dari ortodoksi Islam.