Konsorsium PSN Memastikan Proyek Satria Dibangun Bulan Ini
Direktur Utama PSN sekaligus Direktur Utama SNT Adi Rahman Adiwoso menjelaskan, Indonesia bisa secepatnya menjadi digital society dengan mempermudah pendidikan, pemerintahan, kesehatan, perekonomian, dan sebagainya dengan akses internet.
“Kesetaraan digital ini menyiapkan seluruh bangsa menghadapi masa depan yang sebagian besar berdasarkan digital world,” jelas Adi.
Menurut Adi, proyek Satria bagi kelompok usaha PSN merupakan bagian dari rangkaian Satelit Nusantara yang dimulai sejak 2019.
Satelit multifungsi ini memiliki kapasitas 150 gigabyte per second (Gbps) dengan menggunakan teknologi very high throughput satellite (VHTS) dan memakai frekuensi Ka-Band.
Proyek SATRIA, kata dia, merupakan suatu keputusan strategis pemerintah yang sangat penting.
Proyek itu tidak kalah dengan keputusan pada saat pemerintah memutuskan untuk menggunakan Satelit Palapa A pada 1970 bagi sistem komunikasi satelit domestik.
Hal itu membuat seluruh masyarakat Indonesia akhirnya dapat berkomunikasi dan menikmati saluran televisi nasional, TVRI.
“Dengan kapasitas sebesar 150 Gbps berarti lebih besar tiga kali lipat dari semua kapasitas satelit nasional yang saat ini masih digunakan. Kami yakin Satria dapat menjadi jawaban dari digital gap yang masih terjadi di Indonesia,” jelas Adi.