Konsumsi BBM Honda Brio Satya Bisa Tembus Segini, Tidak Direkomendasikan!
jpnn.com, JAKARTA - Dalam sebuah kegiatan yang menyenangkan, kami mendapat kesempatan menjajal Honda Brio Satya baru. Jalurnya pun singkat, dari Jakarta menuju Bogor, karena memang sekadar bermain dengan para awak media nasional lain.
PT Honda Prospect Motor (HPM) sekaligus membalutnya dengan kompetisi mengemudi irit bersama Brio. Tetapi, kami di sini tidak untuk menunjukkan tingkat keiritan Brio Satya baru, karena teknik pengendaraannya tentu tidak lazim.
Kami memulai perjalanan dari kawasan Sunter, Jakarta Utara, menuju Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. masuk ke Tol Dalam Kota Jagorawi, kemudian keluar di pintu exit Bogor. Sengaja dibuat jauh, lantas memutar balik lalu masuk lagi dan keluar di exit Sirkuit Sentul.
Menyelesaikan jarak tempuh sekitar 70,4 km, berbagai teknik mengemudi pun dilakukan untuk mendapatkan konsumsi paling irit. Bahkan dengan mematikan pendingin ruangan (AC), dan jelas ini sangat tidak direkomendasikan. Panas!
Di trek lurus, kami berupaya menjaga putaran mesin konsisten pada 1.000 sampai 1.500 rpm. Sementara kecepatan yang ditempuh hanya 40-50 kpj. Termasuk menempel di belakang kendaraan yang lebih besar, guna mengurangi tekanan angin.
Lagi-lagi, teknik di atas jelas bukan menjadi rekomendasi berkendara aman dan anyaman. Pasalnya, di tol kondisi lengang mempunyai batas kecepatan minimum di atas 60 kpj.
Dari upaya yang tidak sepenuhnya menyenangkan itu, Honda Brio Satya bertransmisi otomatis yang kami kendarai mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar di angka 29,6 kilometer per liter.
Dari usaha tersebut, angka konsumsi di atas cukup baik mengantarkan kami menjadi yang terbaik ketiga. Ternyata, masih ada yang lebih ekstrem di angka 30,1 km per liter. (mg9/jpnn)