Kopi Kerinci Tembus Eropa di Masa Pandemi
jpnn.com, JAMBI - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan para petani, pelaku usaha, maupun pihak terkait lainnya pada masa pandemi Covid-19. Sebab, ekspor komoditas pertanian Indonesia tak terganggu pandemi yang melanda seluruh dunia itu.
Dia menjelaskan, ekspor komoditas pertanian saat ini tidak mengenal pantangan apa pun dan harus tetap tersedia. "Kita buktikan lagi yang tidak terganggu oleh pandemi COVID-19, yang ekspor nya juga tetap jalan adalah pertanian," kata Mentan beberapa waktu lalu.
Sebagai contohnya adalah Kabupaten Kerinci di Jambi yang kembali mencatatkan ekspor kopi arabika sebagai komoditas andalannya ke Eropa. Kali ini kopi arabika khas Kerinci dikapalkan menuju Belgia.
Acara pelepasan ekspor 15,9 ton Kopi Kerinci dari Pelabuhan Talang Duku itu dilakukan secara resmi oleh Gubernur Jambi Fachrori Umar pada 28 Juni lalu.
Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Kerinci Adirozal, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono, Kepala Badan Karantina Pertanian, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan. Hadir pula perwakilan dari Sucafina selaku importir, serta sebuah LSM asal Belgia bernama Rikolto yang melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani kopi di Kabupaten Kerinci.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Kasdi Subagyono mengapresiasi langkah-langkah yang ditunjukkan Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Kerinci dalam mendukung akselerasi peningkatan ekspor komoditas perkebunan. Menurutnya, kopi asal Kabupaten Kerinci ini jadi prioritas komoditas ekspor.
“Melalui strategi peningkatan produksi, nilai tambah dan daya saing atau Grasida, Ditjen Perkebunan mengharapkan target ekspor komoditas perkebunan, seperti kopi bisa tercapai, yaitu meningkat tiga kali lipat hingga tahun 2024 sebagimana main policy Kementerian Pertanian pada program Gratieks,” ucap Kasdi.
Saat ini, tambah Kasdi, kondisi exsisting nilai ekspor kopi tahun 2019 sebesar USD 883 juta dan ditargetkan mencapai USD 2,6 miliar pada 2024. Saat ini, meski di tengah kondisi pandemi Covid 19, ekspor komoditas kopi ini cukup menggembirakan.